Tujuh Desa Di Demak Tanggap Darurat Banjir

Demak – Tujuh desa di tiga kecamatan di Kabupaten Demak ditetapkan sebagai desa tanggap darurat banjir. Dua dari tujuh desa tersebut terkena dampak jebolnya tanggul Serang Welahan Drain (SWD) 1 dan 2 di Desa Ketileng, Kecamatan Welahan, Jepara. Ketujuh desa ini meliputi Desa Mijen, Pecuk (Kecamatan Mijen), Ketanjung (Karanganyar), Tedunan, Babalan, Kedungkarang dan Kedungmutih (Wedung). Diperkirakan lebih dari 3.000 rumah tergenang air dengan ketinggian bervariasi mulai 30 cm sampai 1,5 meter.

Sumiati (35), warga RT 3 RW 1 Desa Pecuk mengatakan, Selasa (21/1) malam sekitar pukul 00.00 WIB terdengar kentongan yang menandakan bahwa tanggul Sungai Serang jebol. Dia tidak mengetahui pasti, apakah tanggul yang jebol berada di Jepara atau Demak. Namun, selang satu jam, air masuk ke permukiman. ‘’Kami tahu sekitar magrib, tanggul Sungai Serang di Jepara jebol. Tapi tidak tahu, apakah banjir ini limpasan dari Jepara atau bukan,’’ katanya, kemarin.

Sri Pihatini (40), warga RT 1 RW 2 menyampaikan, bahwa banjir ketiga kalinya dalam kurun waktu setahun terakhir ini merupakan yang terparah. Banjir sebelumnya (April 2013), genangan belum masuk ke rumah. Tapi kini, air sudah menggenangi dapur. Padahal, ketinggian rumah, sudah 30 cm lebih tinggi dari jalan.

Kastiman (35), warga RT 2 RW 2 menambahkan, genangan air di wilayah itu sedada orang dewasa. Dua rumah warga yakni milik Kasmijan dan Sugianto dijadikan tempat pengungsian lantaran letaknya lebih tinggi. Sementara itu, Fathul Muin (40), warga Desa Kedungmutih Kecamatan Wedung mengatakan, rumahnya tergenang air hingga ketinggian 50 cm. Desa Kedungmutih dengan Kedungmalang Jepara hanya dipisahkan oleh jembatan. Desa tersebut posisinya di sebelah selatan tanggul SWD 2 yang jebol. Kades Kedungmutih, Hamdan (46) mengatakan, genangan air tertinggi sekitar satu meter. Masjid dan madrasah terdekat dijadikan warga sebagai tempat pengungsian. ‘’Banjir merendam 2.000 ton garam warga yang siap dikirim ke pabrik,’’ imbuhnya.

Berdasarkan pantauan, Jalan Raya Welahan Mijen yang menjadi penghubung Demak-Jepara lumpuh. Puluhan kendaraan muatan berat terlihat hanya diparkirkan pengendaranya di Jalan Bogorame Bakung berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi banjir. Daerah tujuan utama para pengendara adalah wilayah Jepara. Mustakim (33), supir truk pengangkut kayu sengon mengaku tertahan di lokasi tersebut Rabu (22/1), sekitar pukul 08.00. Rencananya, bahan dasar mebel itu akan dibawa menuju Bangsri, Jepara. Hal senada juga dikatakan Purnomo (38) dan Slamet (35). Keduanya yang membawa truk tanpa muatan ingin menuju Jepara. *(Humas Demak–NDR)