Desa Tedunan Kecamatan Wedung Tergenang Banjir

Demak – Akibat melimpasnya air dari dua saluran pembuangan air ke Kali Serang yakni Serang Welahan Drain (SWD 1 dan 2), ratusan rumah di Desa Tedunan, Kecamatan Wedung tergenang banjir. Ketinggian air berkisar 20-30 cm ini juga merendam 250 hektare sawah dan tambak. Kepala Desa (Kades) Tedunan, Shobirin mengatakan, SWD ini merupakan saluran pembuangan yang mengalirkan air dari sungai ke laut. Intensitas curah hujan yang masih tinggi sepekan terakhir meningkatkan debit air yang masuk ke SWD. ”Genangan air hujan tidak bisa mengalir ke sungai karena dangkal.

Ditambah dua hari terakhir, kondisi permukaan laut yang sedang pasang,” katanya, Selasa (21/1). Banjir menggenangi pemukiman warga mulai Senin (20/1) malam. Sekitar 650 rumah atau 900 KK warga tergenang banjir. Meski begitu, warga belum bersedia dievakuasi.

Mereka menilai, ketinggian air masih belum mengkhawatirkan sehingga lebih memilih tinggal di rumah masing-masing. Untuk menanggulangi genangan air tidak makin meninggi, dilakukan penguatan tanggul SWD dengan penumpukan karung pasir. Kerja bakti tersebut diikuti Dandim 0716 Letkol Inf Ari Aryanto dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Bambang Saptoro.

Sementara itu, banjir di Desa/Kecamatan Sayung hingga petang kemarin belum surut. Ketinggian air pada pagi hari hanya surut sekitar 3 cm. Hujan yang masih mengguyur di siang hari kembali membuat genangan makin meninggi. Akibatnya, rumah yang tergenang banjir kian bertambah yakni dari 687 menjadi 800 rumah.

”Sudetan sungai yang kami buat belum efektif mengurangi genangan. Kami hanya bisa berdoa semoga curah hujan segera berkurang,” katanya. Banjir di Desa Sayung telah menggenangi rumah warga selama empat hari.

Adapun BPBD telah menyalurkan bantuan berupa sembako. Dia berharap, perlu ada tambahan droping beras. Menurutnya, bantuan berupa satu ton beras, 30 dus mi instan dan 50 kg telur baru menjangkau 400 KK. Adapun ratusan warga lainnya masih belum menerima bantuan.

Terpisah, Kepala BPBBD Demak, Bambang Saptoro mengatakan, banjir di Tedunan karena SWD tidak bisa lagi menampung limpasan air Sungai Serang dan ditambah rob. Sedikitnya, 4.000 karung pasir sudah disalurkan guna penguatan tanggul. ”Banjir di Tedunan ini berbeda dengan Mijen setahun lalu. Banjir ini bukan karena tanggul jebol, tapi air di SWD 1 dan 2 melimpas,” terangnya. *(Humas Demak–NDR)